Lebaran Di Tengah Pandemi


Assalamu’alaikum waroh matullah wabarokatuh…

Selamat Idul Fitri semuanya. Mohon maaf lahir dan batin.


Foto  diambil di Hutan Mati, Papandayan


Aku tidak mudik bersama ribuan city dwellers di Jakarta. Sebagian besar penghuni kosan di tempatku ada di tempat. Ada satu atau dua yang pergi ke rumah saudaranya di sekitaran Jakarta.

Seumur hidupku dan banyak orang lainnya merasakan pendemi pertama kalinya. Dulu memang pernah ada pandemic tetapi tidak sampai kita gagal mudik atau terbatas sekali beraktifitas.

Tahun ini kita tidak hanya tidak mudik, tetapi juga tidak sholat Ied berjamaah. Dan di bulan Ramadhannya kita tidak dianjurkan sholat tarawih atau mengadakan kegiatan di masjid. Padahal banyak orang sudah menantikan bulan Ramadhan ini untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya pergi I’tiqaf ke masjid saat malam ganjil.

Umat Muslim berjuang melawan hawa nafsu selama sebulan (bahsa nya sudah seperti di buku pelajaran agama hehe)  dan tiba waktunya untuk merayakan kemenangan. Tahun-tahun sebelumnya, aku banyak lihat hampers lebaran berseliweran di social media para artis atau influencers. Tapi tahun ini terlihat beda. Kita warga biasa pun turut menunjukkan support, cinta kasih dan kebahagiaan dengan sesama lewat hampers dalam berbagai bentuk. Aku terharu melihatnya. Betapa aku melihat banyak orang peduli dengan sesamanya.

Lebaran pun menjadi tidak semeriah biasanya hingga kita bisa sampai menghabiskannya berhari-hari. Tapi saat ini hanya dibatasi dengan keluarga dekat sahaja dan juga panggilan video. Dengan begitupun lebaran tetap bisa dinikmati.

Sejatinya jika kita berpegangan tangan, kita bisa saling meenguatkan dan memberikan harapan hidup yang lebih baik. Membuat orang menjalani hidup dengan selamat yang lebih baik.

Aku juga mengucapkan terima kasih atas kiriman menu buka puasa, ketupat, rendang, opor, kerupuk, sambal goreng ati, krecek serta oreo.



Comments

Popular posts from this blog

Mie Ongklok Ter-enak Se Wonosobo

Let The Person Know